#06 Pasal Kedua: Penjelasan Jalan (langkah-langkah) Menuju Perbaikan Akhlaq
Sesungguhnya, Anda telah mengetahui bahwasannya;
- sikap pertengahan dalam akhlaq adalah kesehatan pada jiwa. Dan, bertentangan dengan itu bahwa,
- berpaling dari sikap pertengahan adalah kondisi sakit dan penyakit jiwa.
Maka, ketahuilah;
permisalan jiwa dalam pengobatannya seperti pengobatan badan.
Badan diciptakan bukan dalam keadaan senantiasa sempurna, karena badan menjadi sempurna dengan perawatan, dan pemberian nutrisi. Begitu pula jiwa, ia diciptakan dalam keadaan adanya kekurangan, sehingga membutuhkan penyempurnaan.
Dan, kesempurnaan jiwa dengan;
- penyucian (tazkiyah),
- perbaikan akhlaq, dan
- pembekalan ilmu.
Ketika badan sehat, maka tugas seorang dokter adalah menjaga kesehatan tersebut. Maksudnya, jika badan sakit, tugas seorang dokter adalah mengupayakan kesehatan atas badan tersebut.
Demikian pula jiwa, jika ia dalam keadaan suci, bersih dan berakhlaq baik, sepantasnya seseorang,
1. Pertama, berusaha menjaga dan
2. Kedua, mengupayakan penambahan kekuatan jiwa tersebut.
3. Dan ketiga, jika jiwa tersebut belum sempurna, hendaknya ia berusaha menyempurnakannya.
Dan, bahwasannya;
Penyebab penyakit pada badan tidaklah dapat diobati kecuali dengan LAWANNYA.
Penyakit demam (badan panas) diobati dengan sesuatu yang dingin. Sebaliknya, penyakit yang bersifat dingin diobati dengan sesuatu yang panas.
Begitu pula,
akhlaq rendahan yang ia termasuk penyakit kalbu, pengobatannya adalah dengan lawannya.
- Penyakit kebodohan diobati dengan ilmu,
- penyakit kikir diobati dengan kedermawanan. Dan,
- penyakit sombong diobati dengan tawadhu',
- penyakit rakus diobati dengan menahan ambisi.
Seseorang >>> harus menanggung pahitnya obatdan >>> harus sangat sabar dalam menahan keinginandemi >>> mencapai kesembuhan.
Dia mesti menanggung pahitnya perjuangan dan bersabar dalam mengobati penyakit hati. Bahkan, pengobatan penyakit kalbu ini lebih utama.
Karena, penyakit badan akan selesai dengan datangnya kematian, sedangkan penyakit kalbu adalah siksaan yang terus berlanjut setelah kematian untuk selama-lamanya.
Dan, sepantasnya bagi orang yang mengobati jiwa-jiwa muridnya untuk tidak langsung memberikan latihan jiwa pada bidang tertentu. Namun, hendaknya ia;
- mengetahui akhlaq-akhlaq mereka dan
- penyakit-penyakit kalbu mereka.
Sebab, mengobati penyakit tak bisa dilakukan dengan satu cara saja. Maka,
> jika dia melihat kebodohan tentang syariat, hendaknya ia mengajarinya pertama kali thaharah, lalu shalat dan ibadah.
> Jika ia melihat kesombongan, hendaknya ia membawa orang tersebut kepada tawadhu' (rendah hati), atau
> orang sangat pemarah semestinya kepada sifat ketenangan.
Hal yang sangat dibutuhkan dalam latihan jiwa, adalah kuatnya tekad.
Maka, ketika ia dalam keadaan ragu, akan sulit mencapai keberhasilan. Bila setiap ia merasakan kelemahan tekad, hendaknya ia bertekad untuk sabar. Jika tekadnya melemah, maka dengan segera ia menghukum jiwanya agar tidak menjadi kebiasaan. Seperti seorang lelaki seolah-olah berkata kepada jiwanya, "Engkau berbicara tentang hal yang tak bermanfaat bagimu? Sungguh aku akan menghukummu dengan puasa satu tahun."
Untuk mengetahui Cara Mudah Praktik Perilaku Spesifik terapi perubahan akhlak bisa TAP /KETUK > Gangguan sebagai Tambatan untuk Perubahan Akhlak
Bibliografi
- Kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin - Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi
- Buku terjemahan - Mukhtashar Minhajul Qashidin - At-Tuqa
- Kajian Islam Mukhtashar Minhajul Qashidin - Al-Ustadz Qomar ZA, Lc - Masjid Umar Ibnul Khaththab, Ponpes Darul Atsar, Kedu, Temanggung
***
Posting Komentar untuk "#06 Pasal Kedua: Penjelasan Jalan (langkah-langkah) Menuju Perbaikan Akhlaq"
Posting Komentar