Widget HTML #1

#16 Bagaimana Perilaku Belajar dengan Menulis agar Mudah dilakukan?

Tiga pendekatan untuk Perilaku Mudah dilakukan

          Sebelumnya, kita ajukan Pertanyaan Peretasan

          "Bagaimana caranya aku bisa membuat perilaku ini lebih mudah dilakukan?"
          
          Ada 3 jawaban.

Meningkatkan keterampilan kita (trik dari dalam diri kita)

Mendapatkan peralatan dan sumber daya (trik dari konteks luar diri kita)

Membuat perilaku tersebut kecil (trik oportunitis - hitung-hitungan - sesedikit mungkin energi)
          
          Kini, kita mencoba mempreteli lagi:


1. Meningkatkan keterampilan kita

          Saat kita lebih mahir melakukan sesuatu, hal tersebut lebih memudahkan. Dengan memperoleh keterampilan, berarti kita meningkatkan kemampuan kita.
          
          Lalu, bagaimana meningkatkan keterampilan?
          
          Jawabannya tergantung bentuk perilakunya. Terkait perilaku belajar dengan menulis, kita telah ketahui, bahwa kita mempunyai faktor Kemampuan yang terlemah pada Upaya Kreativitas. Nah, sekarang kita langsung analisis beberapa caranya:

✓ Menulis dengan menyalin terus-menerus Ayat-ayat Al-Qur'an dan tafsirnya, Hadits-hadits dan syarahnya, perkataan-perkataan ulama Salaf, buku-buku terjemahan, menerjemahkan kitab, dan sebagainya. 

Intinya menyalin, dengan begitu pikiran kita akan terpola, bagaimana suatu ide dan gagasan yang sesuai kebenaran itu timbul. 

Setelah berulang-ulang kita menyalinnya, pikiran kita akan mudah mengeluarkan ide dan gagasan tersebut kembali dengan kalimat-kalimat kita sendiri, tanpa keluar dari makna-makna kebenaran. Otomatis kalimat kita yang kita tulispun akan mempunyai sudut pandang Ahlus Sunnah. 

Maka, dengan meningkatnya keterampilan tersebut, spontan pula meningkat kemampuan kita belajar dengan menulis.
          
✓ Melakukan penelitian daring, artinya mencari-cari bagaimana suatu ide dan gagasan suatu tulisan artikel Ahlus Sunnah timbul. Kita bisa buka-buka situs-situs Salafy, dengan cara searching di web rujukanmuslim.com.
          
✓ Meminta tips dari teman. Mengakrabi teman baik yang sudah piawai menulis artikel enak dibaca. Lalu, bertanya bagaimana mendapatkan ide dan gagasan dalam suatu tulisan artikel. Apa-apa saja yang dapat kita lakukan untuk menyulut nyalanya kreativitas tersebut.
          
✓ Mengikuti pelatihan panduan menulis, seperti mengikuti komunitas menulis daring atau luring.
          
Mencari mentor yang bisa mengarahkan dan membimbing kita dalam perilaku belajar dengan menulis.
          
          Jadi, yang kita cari materi-materi yang mengajari langkah-langkah konkret tentang perilaku cara belajar dengan menulis, selain berfokus pada motivasi. Pemotivasian kita butuhkan, sebagai suntikan ilmu atau nutrisi Kalbu dari dalam. Dan, telah kita dapat dari para ahlinya, atau tersebar di poster-poster dakwah Ahlus Sunnah, bahkan terkadang dari teman-teman kita sendiri.
           
          Adapun saran-saran perilaku tindakan konkret masih kurang kita dapatkan. Sehingga, boleh jadi motivasi telah menggelembung, tetapi kita tak tahu harus melakukan apa, lalu tiba-tiba motivasi melorot ketika kita belum sempat melakukan apa-apa.
          
          Nah, apakah kita tak mengandalkan motivasi? 

          Bukan begitu maksudnya. Bukan sama sekali tak memanfaatkan motivasi, tetapi karena sementara waktu, motivasi kita termasuk jenis Motivasi Berubah-ubah yang naik-turun, dan tentu kita mengetahui kapan terasa Lonjakan Motivasi mengangkat semangat kita. Maka, orang yang cerdas dan mengetahui kondisi dirinya, ia dapat mengambil keuntungan pada saat terjadi Lonjakan Motivasi.
          
          Maka, ketika Lonjakan Motivasi belajar dengan menulis mulai terasa melambungkan diri kita, manfaatkan, jangan dibiarkan. Saat itu kita gunakan untuk memulai perilaku kebiasaan belajar dengan menulis.
          
          Misalnya, ketika kita selesai membaca tulisan bab ini, dan sekonyong-konyong ada energi yang ngecash untuk menulis, maka ini saat yang tepat untuk belajar dan menulis.

          Mungkin kita tak selalu memiliki energi itu, tetapi itu tak masalah. Kita hanya memanfaatkannya pada saat yang tepat saja.
          
          Masih ada 2 cara lagi tersisa akan kita bahas, untuk menjadikan perilaku belajar dengan menulis lebih mudah dilakukan.

2. Mendapatkan Peralatan dan Sumber Daya

          Jika suatu perilaku membuat kita frustasi, itu tak akan menjadi kebiasaan. Maka, memiliki peralatan yang tepat untuk menjadikan suatu perilaku lebih mudah, bisa berarti alat apapun.

          Baik, kita mencoba langsung untuk perilaku Belajar dengan Menulis. Ada beberapa perilaku, yang kita lakukan dalam proses atau hal ini:

Mendengar, ada dua perilaku;
  • Sejatinya kapanpun kita bisa mendengarkan kajian, ketika kegiatan sehari-hari kita bisa mendengar. Dengan sedikit modal sekitar 600k, kita bisa membeli speaker aktif. Kita taruh di ruang tengah rumah, atau di tempat kerja kita. Kita bisa mendengarkan kajian sambil kegiatan. Sesekali jika ada faedah yang menarik bisa langsung kita ketik di HP kita secara singkat, intinya saja. Dan, saat waktu agak luang bisa kita perluas catatan kita, dengan kalimat-kalimat yang lebih rinci. 
Bisa juga mendengarkan rekaman murattal, hadits atau doa-doa sambil berkegiatan. Walaupun saat itu kita belum ada kesempatan menghafal, tetapi dengan sering mendengarkan, hafalan terekam di ingatan. Ketika saatnya waktu menghafal, lebih mudah nyantol.
  • Mendengar kajian di HP, langsung mencatat. Kita pergunakan aplikasi suara yang bisa dimundurkan, agar ketika tertinggal mencatatnya, bisa kita ulang mundur sesuai kebutuhan. Kini banyak rekaman kajian di channel-channel Telegram, tinggal di download. Ketika didengarkan, aplikasi ada fasilitas memundurkan rekaman. Gunakan aplikasi catatan yang tersimpan secara online, agar tidak hilang jika HP kita rusak.
          
Membaca, 
  • membaca buku terjemahan atau menterjemahkan kitab, 
  • lebih baik langsung dicatat di aplikasi teks online. Jika telah mampu, saat mencatat, atau menulis apa yang kita baca, kita bisa mencoba menyusun kata-kata dalam kalimat yang berlainan dari apa yang kita baca. Namun, kita berusaha makna-makna kalimat yang kita tulis tetap sama dengan apa yang kita baca.
          
Sediakan rak buku kecil, atau meja kecil 
  • untuk meletakkan buku, atau apapun berupa referensi di tempat kita biasa membaca dan menulis. Jadi yang kita letakkan di situ hanya buku-buku yang sedang kita baca atau belum selesai kita baca. Jika kita banyak bergerak di dalam rumah, karena kegiatan, bisa kita sediakan tempat buku yang mudah kita bawa pindah ke tempat kita berada.  
  • Begitu pula, jika kita sering berkegiatan di luar rumah, seperti perjalanan bisnis, kita sediakan kotak plastik file yang bisa memuat buku yang sedang kita baca, lalu masukkan ke dalam tas kita. Tujuannya, agar buku tidak rusak terlipat, jika tas kita berupa ransel. Buku yang terawat, akan memudahkan kita dalam belajar dan menulis. O iya, jangan lupa pula menyampul buku dengan plastik bening, agar buku tetap terawat.
          
Jadwal belajar dan menulis
  • adalah alat yang sepertinya tak bisa tidak dibuat. Karena jadwallah yang mengingatkan kita selalu dengan sabar untuk memudahkan kemampuan belajar dan menulis, ketika motivasi jatuh bebas di titik nadir.  
  • Jangan lupa memakai material yang menarik, seperti kertas warna-warni, dan sebagainya.
  
Pemilihan alat tulis
  • juga penting yang cocok dengan kebiasaan pemakaian kita.  
  • Terkadang sesekali kita butuh menulis secara manual. Seperti belajar menulis Khat, jika butuh pensil atau pena Khot, belilah.  
  • Pena berbagai warnapun, berguna untuk membedakan suatu kategori-kategori dalam memberi catatan-catatan kecil pada kitab. 
  • Untuk memberi catatan pada kitab, sebaiknya memakai pensil mekanik atau pena 0,3 mm berbagai isi berwarna biru dan merah, agar lebih tajam, lebih efisien pada ruang halaman tersisa dan tidak mblobor. 
  • Terkadang kita juga butuh, memberi batas-batas pada buku atau kitab untuk kemudahan pencarian suatu tema bahasan. Gunakan kertas-kertas warna warni, di tempel pada halaman sesuai kebutuhan, keluarkan sedikit dari ujung buku, menjadi semacam lidah. Pada lidah itulah kita tulis tema bahasannya. Mungkin, jika kita pernah melihat tanda huruf pada suatu kamus, kira-kira seperti itulah bentuknya.

✓ Sediakan pula papan styroform, 
  • di tempel di tempat kita mudah melihatnya. 
  • Papan berguna untuk menempel pesan-pesan dengan paku-paku warna-warni, pengingat suatu perilaku yang serta merta musti kita lakukan pada waktu tertentu.
✓ Mungkin, masih banyak dan tak terbatas  peralatan dan sumber daya yang bisa kita desain berdasarkan kreativitas kita, demi memudahkan tumbuhnya kebiasaan belajar dengan menulis. Insya Allah akan ditambahkan.
          
          Kita bisa eksplorasi ke toko-toko alat apapun yang bisa menjadikan mudah belajar dengan menulis. Kini banyak desain-desain produk yang penuh kreatif dalam mendukung kebiasaan tersebut.
          
          Dan coba pula, kembangkan kreativitas kita untuk peralatan dan sumber daya yang memudahkan kita belajar dengan menulis. Bisa memakai material bekas, kita searching di dunia maya, mungkin dengan kata kunci "life hacks"
          
          Kita mesti perhatian sedetail-detailnya untuk perkara ini, jika kita telah tahu bahwa kebiasaan belajar dengan menulis sangat menentukan tujuan hidup dan mati kita sebagai Ahlus Sunnah.
          
          Alat-alat dan sumber daya kecil mungkin kita anggap receh, remeh dan sepele, tetapi jika hal tersebut berulang kegunaannya selama bertahun, akan mengubah dengan dahsyat kehidupan ilmiah dan amaliah kita. Dan, sesuatu yang kecil, jelas ketika kita niatkan semata karena Allah semata, tentu nilainya sangat besar di sisi-Nya.
          
          Masih satu pendekatan tersisa, untuk perilaku belajar dengan menulis, yaitu Membuat Perilaku tersebut Kecil. Kita akan preteli pada bab berikutnya. Insya Allah.
          

3. Menjadikan perilaku tersebut kecil

          Menjadikan suatu perilaku sangat kecil merupakan; 
  • pondasi cara menumbuhkan kebiasaan
  • Ini adalah cara anti gagal - insya Allah - untuk menjadikan sesuatu lebih mudah dilakukan
  • Artinya, perilaku sangat kecil ini seringkali merupakan momen yang efektif untuk memulai
  • tak peduli setinggi atau serendah apapun motivasi kita.

         Perilaku sangat kecil ini masih terbagi menjadi dua:

 Langkah Pembuka
Mengurangi

Langkah Pembuka
          Yaitu: suatu gerakan kecil menuju perilaku yang diinginkan.
          
          Kita akan beri contoh Langkah Pembuka untuk perilaku kebiasaan lain dahulu, agar terbayang apa yang dimaksud Langkah Pembuka. Sehingga, nanti kita bisa tentukan Langkah Pembuka yang tepat untuk kebiasaan belajar dan menulis.
          
          Misalkan, 

kita ingin mempunyai kebiasaan berolah raga berjalan sejauh 5 kilometer setiap hari, Langkah Pembuka kita mungkin mengenakan sepatu olahraga. Langkah Pembuka itu menjadi bagian Perilaku sangat Kecil kita, dan satu-satunya tindakan yang harus kita lakukan di permulaan kebiasaan baru yang akan kita tumbuhkan.

          Tujuannya, adalah untuk memulai dengan langkah penting dalam proses melakukan perilaku yang kita inginkan.

Seolah-olah dalam kalbu kita berkata, "Masa bodo dengan berjalan, aku cuma perlu memastikan aku mengenakan sepatuku setiap hari".

Mengenakan sepatu akan menggeser persepsi dan perspektif kita, di mana tiba-tiba berjalan tidak terlihat terlalu sulit. Kebanyakan kita, setelah mengenakan sepatu akan keluar melalui pintu, dan mulai berjalan. Ini adalah salah satu cara Langkah Pembuka yang bisa berubah menjadi kebiasaan yang lebih besar lagi.
          
          Namun, di sini ada catatan penting:

Jangan menaikkan tingkat tantangan terlalu awal. Jangan terburu-buru menjadikan perilaku tersebut lebih besar.

Ketikatidak terjadi perilaku berjalan saat itu setelah mengenakan sepatu, mungkin karena suatu sebab, maka itu bukan masalah sama sekali. Atau janganlah itu dijadikan masalah dengan menyalahkan diri, "Motivasiku payah ...". Jika hanya itu yang kita ingin lakukan hari itu. Karena begitulah perilaku alami sementara Motivasi Berubah-ubah. Anggap saja dulu, itu hal yang wajar.

Dengan membiarkan tantangannya tetap rendah, berarti kita tetap mempertahankan kebiasaan itu terus hidup.

Kita telah memastikan bahwa kita selalu mampu melakukan perilaku tersebut, tak peduli Motivasi kita berfluktuasi kek, atau bergelombang ke, bahkan mungkin melonjak.
          
          Langkah Pembuka adalah; 

Ibarat manipulasi pikiran - untuk suatu langkah yang sangat kecil, yang ia akan memiliki akibat kejutan karena momentum yang dihasilkannya sering mendorong kita menuju langkah-langkah berikutnya dengan gesekan lebih sedikit.

          Dan kuncinya, tidak atau jangan menaikkan tingkat tantangannya secara tergesa-gesa. Biarkan tumbuh secara alami, konsistensi adalah pupuknya.
          
          Nah, sekarang kita lihat kebiasaan belajar dengan menulis yang ingin kita tumbuhkan. Apakah Langkah Pembukanya? Mungkin:

✓ Minum kopi favorit di kursi biasa menulis
✓ Membuka aplikasi teks daring, misalkan Keep Notes.
✓ Meletakkan buku atau kitab yang akan kita baca di meja baca.
✓ Rebahan, jika rebahan berpersepsi dan berperspektif mengetik di HP
Dan sebagainya, tergantung kebiasaan dan kreativitas kita. Bereksplorasilah.

Mengurangi
          Kini, kita tiba saatnya pada langkah berikutnya untuk membuat perilaku kebiasaan kecil dengan: Mengurangi.
          
          Ini berarti, mengambil perilaku yang kita inginkan, lalu memperkecilkannya. Hasilnya versi lebih kecil dari perilaku yang kita inginkan. 
          
          Untuk perilaku belajar dengan menulis, bisa kita lakukan:

          Ingin menulis artikel yang enak dibaca, sedang faktor terlemah perilakunya adalah Upaya Kreativitas yakni, sulit memulai dan memunculkan ide dan gagasan tulisan, maka;
          
✓ Versi mudahnya adalah membuang faktor yang menyulitkan lebih dahulu untuk sementara waktu. Yaitu belajar dengan menulis tanpa memasukkan ide atau gagasan, dengan 
  • menyalin tulisan-tulisan yang telah ada, seperti artikel para ahlul ilmi dan asatidzah, atau 
  • menyalin buku terjemahan, 
  • mendengarkan rekaman kajian dan menuliskannya, atau bahkan
  • menerjemahkan kitab-kitab para ulama Salaf, dan ternyata;
Menulis ulang hal-hal di atas masih terlalu banyak dan besar, maka kita buat versi kecilnya dengan mengurangi: menuliskannya hanya 5 kalimat setiap hari. Tidak lebih. Inilah Kebiasaan Kecil kita, sebagai perilaku dasar kita.  
    
Satu-satunya hal yang harus kita lakukan setiap hari, untuk menumbuhkan kebiasaan Belajar dengan Menulis, yang pada akhirnya akan tumbuh secara penuh.

          Berikut beberapa contoh perilaku lain yang diperkecil:

1. Kebiasaan untuk diperkecil: membaca setiap hari.
  • Langkah Pembuka: membuka buku
  • Mengurangi: membaca satu paragraf
2. Kebiasaan untuk diperkecil: minum air lebih banyak
  • Langkah Pembuka: memasukkan botol air ke dalam tas
  • Mengurangi: minum seteguk air
3. Kebiasaan untuk diperkecil: membersihkan dapur dan ruang makan setiap selesai makan
  • Langkah Pembuka: menaruh lap meja makan di meja makan
  • Mengurangi: membersihkan meja makan setiap selesai makan.
4. Kebiasaan untuk diperkecil: Minum vitamin atau herbal setiap hari
Langkah Pembuka: meletakkan vitamin atau herbal di mangkuk kecil
Mengurangi: minum satu vitamin

5. Kebiasaan untuk diperkecil: makan makanan sehat sebagai camilan
  • Langkah Pembuka: membawa beberapa buah di tas kerja
  • Mengurangi: makan satu buah
6. Dan sebagainya, kiaskan untuk kebiasaan lain yang kita inginkan, tentu saja kebiasaan baik.

          Jika kita susun kembali urutan secara runut, menemukan Kebiasaan Kecil adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Perilaku yang  kita inginkan. Misalkan, "Setelah Isya, menulis artikel selama 30 menit di ruang perpustakaan."

2. Ajukan Pertanyaan Penemuan - Kebiasaan belajar dengan menulis artikel, 
  • "Apa yang membuat perilaku tersebut sulit dilakukan?" 
  • Jawabannya: Faktor mata rantai terlemah dalam Rantai Kemampuan adalah Upaya Kreativitas. Kita tak memiliki ide, gagasan atau kreativitas untuk suatu tulisan artikel, sehingga pun sulit memulai tulisan tersebut.
3. Ajukan Pertanyaan Peretasan - Kebiasaan belajar dengan menulis artikel, 
  • "Bagaimana cara aku agar bisa membuat perilaku tersebut mudah dilakukan?" 
  • Jawabannya:
    • Menetapkan Langkah Pembuka, misalkan minum kopi. 
    • Menjadikannya lebih mudah dilakukan dengan tidak memasukkan ide, gagasan atau kreativitas dalam tulisan dengan cara hanya menulis dengan menyalin tulisan-tulisan yang telah ada.  
    • Menjadikan menulis dengan menyalin lebih kecil, hanya 5 kalimat faedah kajian, saban hari.
Yassarallahu wa Wafaqallahu lanaa 

***

Desain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya


WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Posting Komentar untuk "#16 Bagaimana Perilaku Belajar dengan Menulis agar Mudah dilakukan?"

Tanya-Jawab Islam
Bertanyalah kepada
Orang Berilmu

Doa dan Zikir
Benteng
seorang Muslim

Menulis Cerita

Kisah Nyata
rasa Novel


Bahasa Arab
Ilmu Nahwu
Tata Bahasa
Bahasa Arab
Ilmu Sharaf
Perubahan Kata
Menulis Cerita Lanjutan
Kelindan
Kisah-kisah Nyata


Bahasa Indonesia
Belajar
Kalimat

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel


Bahasa Indonesia
Belajar
Kata

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

Disalin oleh belajar.icu
Blog Seputar Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari.