Widget HTML #1

Jangan Terjerumus kedua kalinya di Lubang yang Sama

          Dunia ini penuh dengan interupsi. Lebih-lebih zaman now, teknologi informasi begitu cepatnya menanjak. Dalam hitungan tahun, bahkan bulan, jika kudet (kurang update), kita seperti orang yang tinggal dalam penjara. Begitu keluar bebas dari penjara, dunia seolah terlihat asing, baru, jauh berbeda dengan apa yang kita lihat sebelumnya. Teknologi informasi yang pesat, terkadang mengubah-ngubah keputusan-keputusan kita dalam sekejap. Boleh jadi dalam hitungan detik, kita berubah keputusan atas satu hal, karena data dan informasi yang terbaru. 

          Itulah dunia penuh dengan penyelaan.

          Kita telah begitu konsisten dengan kebiasaan belajar dan menulis kita, ternyata gawai pintar sanggup memotong itu dengan mudahnya. Bisa saja terjadi, 

tiba-tiba keluarga kita memerlukan waktu kita lebih banyak, 
atau kita musti melakukan perjalanan ke luar kota, dan sebagainya.

          Lalu apa yang harus kita lakukan? Bila dunia menginterupsi kita, yang sejatinya menyela kebiasaan belajar dan menulis kita.

          Pedomannya adalah: jangan mangkir dua kali.

          Jika satu hari kita tak belajar dan menulis, kita usahakan mengganti di hari lain, secepat mungkin. 

          Wah dobel dong? Iya hutang musti dibayar. 

          Yang jelas jangan sampai mangkir lagi. 

Orang yang pandai tak mungkin terjerumus dua kali di lubang yang sama. 

          Memang, manusia takkan bisa sempurna. Namun, begitu kita merasa rangkaian kebiasaan belajar dan menulis terputus, musti segera kita sambung kembali. Mangkir pertama, tak membuat kita lemah, tetapi mangkir kedua sama saja kita mengalami kemunduran.

          Terkadang kita, begitu mangkir dua kali, akan merasa semakin terperosok, dan terjebak pikiran, 

"Jika tak bisa melakukan kebiasaan belajar dan menulis dengan sempurna, lebih baik tak usah melakukannya sama sekali."

          Padahal, kita memiliki senjata andal kaidah untuk memerangi bisikan setan tersebut, 

"Jika tidak bisa mendapat atau mengerjakan secara keseluruhan, maka jangan ditinggalkan semuanya.

          Artinya, tetap kita kerjakan walaupun hanya mendapat sebagian.

          Betapa berharganya tindakan sekedar hanya belajar dan menulis lima kalimat, atau bahkan mungkin hanya satu kalimat atau jika mampu satu paragraf dari suatu ilmu syar'i di hari-hari kita terinterupsi keperluan lain. Apalagi kita berbagi kepada yang lain, yang merupakan "amal jariyah" bagi kita. Ngelaba (keuntungan) yang mengalir terus. Terkadang kita tak menyadari.

          Kerugian karena kita mangkir yang kedua, atau bahkan berhenti dari kebiasaan belajar dan menulis, akan lebih besar dibanding; 

Kita lanjut terus belajar dan menulis walaupun "bolong satu".

          Itulah manfaat tetap dengan kebiasaan belajar dan menulis, meskipun tak sempurna. Tetap pada kebiasaan belajar dan menulis meskipun tak maksimal, gunanya adalah; 

mempertahankan manfaat kebiasaan belajar dan menulis yang telah terkumpul di hari-hari sebelumnya. Jangan sampai tidak berusaha sama sekali. Jangan sia-siakan hasil yang telah menggunung selama ini.

          Melakukan kebiasaan belajar dan menulis ketika kita merasa baik dan tak ada selaan memang mudah. Namun, hal tersebut musti kita lanjutkan tetap belajar dan menulis ketika timbul kesulitan dari luar maupun dari dalam diri kita. 

Menulis hanya satu, lima kalimat atau satu paragraf mungkin tidak akan menaikkan tingkat keterampilan belajar dan menulis kita. Namun, identitas pembelajar yang berkarakter, identitas penulis yang berkarakter Ahlus Sunnah dipertegas kembali.

          Anggapan, "Jika tak mampu menulis sempurna, lebih baik tidak sama sekali," hanyalah jebakan hawa nafsu yang bersengkokol dengan gerombolan jahat Iblis yang akan merusak, meluluh lantakkan kebiasaan belajar dan menulis kita yang telah membukit, menggunung, bahkan mungkin telah bergunung-gemunung.

***

Desain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya


WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Posting Komentar untuk "Jangan Terjerumus kedua kalinya di Lubang yang Sama"


Tanya - Jawab Islam
Bertanyalah kepada
Orang Berilmu

Menulis Cerita

Kisah Nyata
rasa Novel


Bahasa Arab
Ilmu Nahwu
Tata Bahasa
Bahasa Arab
Ilmu Sharaf
Perubahan Kata
Menulis Cerita Lanjutan
Kelindan
Kisah-kisah Nyata


Bahasa Indonesia
Belajar
Kalimat

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel


Bahasa Indonesia
Belajar
Kata

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

Disalin oleh belajar.icu
Blog Seputar Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari.