Widget HTML #1

Proses menuju Semakin Terampil dalam Kebiasaan Belajar dan Menulis

          Kita telah tahu bahwa, kebiasaan termasuk kebiasaan belajar dan menulis lama-kelamaan akan terjadi otomatisasi. Kebiasaan belajar dan menulis akan menjadi spontan tanpa dipikir lagi. 
  • Namun, keadaan otomatisasi tersebut akan membuat kita kurang peka terhadap umpan balik. 
  • Terkadang ada kesalahan-kesalahan kecil berulang juga, 
  • dan tanpa sadar kita membiarkannya
  • Kita merasa hasil belajar dan tulisan kita sudah "cukup baik" secara serta-merta begitu saja. 
  • Sehingga kita seolah-olah "terhenti" hanya sampai di situ, 
  • dan tak berpikir lagi untuk "lebih baik" dari kondisi tersebut.
          Kita beranggapan merasa "terus menjadi baik" dalam keterampilan belajar dan menulis, karena semakin lama semakin berpengalaman

Padahal, kita telah tertipu oleh anggapan kita sendiri. Ternyata, kita hanya memperkuat kebiasaan belajar dan menulis kita saat ini, bukan menjadikannya lebih baik. Bahkan, terkadang malahan ada penurunan, karena biasanya jika kita telah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai, kita ingin "istirahat". 

          Oleh sebab itu, ketika kita ingin meningkatkan kebiasaan belajar dan menulis ke fase yang lebih tinggi, kita memerlukan strategi lagi. Kebiasaan belajar dan menulis yang telah kita dapat, tidak cukup meraih sampai pada tingkatan piawai. Yang kita butuhkan agar meningkat pada keterampilan belajar dan menulis lebih ahli, adalah 

penggabungan antara kebiasaan belajar dan menulis otomatis saat ini plus kebiasaan belajar dan menulis yang baru dilakukan dengan sengaja.

Kebiasaan belajar dan menulis yang telah otomatis + kebiasaan belajar dan menulis baru pada fase lebih tinggi = Penguasaan keahlian belajar dan menulis.

          Proses menjadi ahli dalam belajar dan menulis mengharuskan kita mempunyai progres kemajuan terus menerus. Yaitu; 

menumpuk perbaikan di atas yang lain. Setiap kebiasaan belajar dan menulis yang baru dibangun di atas yang telah ada sampai tercapai tingkat performa baru yang lebih tinggi dalam kebiasaan belajar dan menulis.

          Menjadi karakter penulis terampil hasil belajar, adalah 
  • menfokuskan untuk keberhasilan pada fase belajar dan menulis yang dijalani
  • lalu mengulang-ulangnya sehingga tersimpan secara internal. 
  • Kemudian, menggunakan kebiasaan belajar dan menulis otomatis yang telah terpasang itu sebagai pondasi 
  • untuk maju ke pengembangan kebiasaan belajar dan menulis pada fase berikutnya.
          Tugas-tugas belajar dan menulis yang lama menjadi lebih mudah pada kesempatan berikutnya. Namun, tidak lebih mudah pada tugas belajar dan menulis secara keseluruhan, karena kita kini sedang memusatkan tenaga kita juga pada tantangan tugas belajar dan menulis pada fase yang baru.

          Setiap kebiasaan belajar dan menulis yang telah dikuasai membuka pintu kepada tingkat keterampilan belajar dan menulis yang berikutnya. 

Siklus ini akan berjalan terus tiada akhir, jika kita memang sadar ingin meningkatkan diri sampai pada taraf betul-betul terampil alias ahli.

          Kondisi tersebut lawan dari rasa puas terhadap diri kita.

Cara meninjau ulang Kebiasaan Belajar dan Menulis

          Refleksi atau peninjauan ulang; 
  • memungkinkan perbaikan atas kebiasaan belajar dan menulis yang telah ada pada kita. 
  • Sehingga kita menyadari kesalahan-kesalahan kita dalam belajar dan menulis 
  • dan membantu mempertimbangkan bagaimana cara-cara memperbaikinya. 
          Tanpa adanya peninjauan ulang, 
  • kita akan cenderung mencari-cari alasan
  • membuat pembenaran dan berbohong pada diri sendiri. 
  • Kita tak mempunyai ukuran, untuk mengetahui apakah keterampilan belajar dan menulis kita naik atau turun dibanding waktu yang telah lewat.
          Peninjauan ulang tidaklah rumit, hanya mencatat. Mencatat bagian mana yang berhasil, dan bagian mana yang salah dan perlu diperbaiki. 

          Perbaikan akan selalu menuju terbentuknya kesempurnaan keterampilan belajar dan menulis. Dan, tentunya kita tak akan mau mempertahankan satu bentuk kebiasaan belajar dan menulis, jika itu tak efektif.

          Cara berikut, mungkin bisa kita contoh:

          Pertama, setiap tahun bisa kita buat semacam "ulasan tahunan" untuk mencermati prestasi belajar dan menulis kita dalam waktu setahun yang telah dan sedang dijalani. Kita tentukan bulannya, misalnya, 

Setiap awal tahun yaitu awal bulan Muharram sampai pertengahan tahun, yaitu pada akhir bulan Jumadil Akhir (durasi 6 bulan), agar mudah saja. Sebaiknya memakai bulan Hijriyah, agar kita sebagai sosok muslim terbiasa dengan bulan-bulan Islam.

1. Kita bisa menilai kebiasaan-kebiasaan belajar dan menulis selama 6 bulan pertama tahun itu
  • dan menghitung berapa tulisan Opini (Artikel) yang telah kita buat, 
  • atau berapa Cerita atau Kisah Nyata Inspiratif yang telah kita tulis, dan sebagainya.
2. Kemudian, kita bisa merenungkan kemajuan ataukah kemunduran yang terjadi pada kita dengan mengajukan tiga pertanyaan pada diri kita:

✓ Kebiasaan belajar dan menulis apa yang berjalan baik pada tahun itu?

✓ Kebiasaan belajar dan menulis apa yang tidak berjalan begitu baik pada tahun itu?

✓ Apa yang aku bisa pelajari dari hal tersebut?


          Kedua, 6 bulan kemudian,

3. Yakni dari pertengahan tahun yaitu awal bulan Rajab sampai akhir bulan Dzulhijjah tahun itu, 
  • kita bisa membuat suatu "laporan".  
  • Laporan tersebut membantu kita mengetahui dimana letak kesalahan-kesalahan kita dalam belajar dan menulis,  
  • dan akan memotivasi kita untuk kembali pada jalur yang benar.   
  • Laporan itu bisa kita gunakan sebagai peluang untuk menghayati kembali, "Apakah nilai-nilai pokok yang sesuai prinsip dan gaya hidup seorang Ahlus Sunnah telah terwujud dalam diri kita?"  
  • Dan, inilah saatnya kita untuk merenungkan Karakter kita, "Apakah kita telah berusaha menjadi tipe Pembelajar sekaligus Penulis Ahlus Sunnah?"  
  • Laporan tersebut akan menjawab tiga pertanyaan berikut: 
    • Apa nilai-nilai pokok yang menggerakkan gaya hidup dan kegiatan belajar dan menulis kita? 
    • Bagaimana kita hidup dan berkegiatan belajar dan menulis dengan integritas (etos kerja) sekarang ini? 
    • Bagaimana kita dapat menetapkan standar lebih tinggi keterampilan belajar dan menulis pada masa yang akan datang?
          Kedua laporan, dari peninjauan ulang, kita buat - in syaa Allah - tak terlalu lama, paling dalam hitungan jam. Namun, ini adalah saat-saat yang paling menentukan dalam rangka penyempurnaan. 

         Di antara fungsi-fungsi laporan tersebut adalah:

1. Laporan-laporan tersebut mencegah penurunan bertahap performa perilaku kebiasaan belajar dan menulis, yang boleh jadi tak kita rasakan.

2. Laporan-laporan tersebut menjadi pengingat tahunan untuk meninjau kembali karakter kita, yakni karakter yang kita dambakan, dan bagaimana kebiasaan belajar dan menulis membantu kita menjadi sosok Pembelajar sekaligus Penulis Ahlus Sunnah.

3. Laporan-laporan tersebut menunjukkan kapan kita meng - upgrade kebiasaan belajar dan menulis kita dengan mengambil tantangan baru.

4. Laporan-laporan tersebut, boleh jadi malah kita musti masih berjuang keras lagi dan berfokus pada kebiasaan belajar dan menulis yang lama atau masih mendasar. Karena, memang kita belum mengalami otomatisasi kebiasaan belajar dan menulis tersebut.

         Jika hanya melihat kebiasaan belajar dan menulis sehari-hari, terlalu kompleks dan umpan baliknya terlalu banyak. Ibarat kita bercermin dari jarak dekat. Kita dapat melihat kesalahan-kesalahan tetapi tak dapat melihat gambaran yang lebih besar.

         Sebaliknya, jika tak ada peninjauan ulang, ibarat kita tak bercermin sama sekali. Kita tak bisa menyadari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat diperbaiki. Umpan baliknyapun terlalu sedikit.   
   
         Peninjauan ulang tahunan, ibarat kita bercermin pada jarak yang normal. 

Kita dapat melihat perubahan-perubahan yang penting yang mesti dilakukan tanpa kehilangan gambaran secara keseluruhan. Seperti memandang gunung secara menyeluruh, bukan hanya melihat puncak atau kakinya saja. 

***
Desain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya


WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Posting Komentar untuk "Proses menuju Semakin Terampil dalam Kebiasaan Belajar dan Menulis"

Tanya-Jawab Islam
Bertanyalah kepada
Orang Berilmu

Doa dan Zikir
Benteng
seorang Muslim

Menulis Cerita

Kisah Nyata
rasa Novel


Bahasa Arab
Ilmu Nahwu
Tata Bahasa
Bahasa Arab
Ilmu Sharaf
Perubahan Kata
Menulis Cerita Lanjutan
Kelindan
Kisah-kisah Nyata


Bahasa Indonesia
Belajar
Kalimat

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel


Bahasa Indonesia
Belajar
Kata

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

Disalin oleh belajar.icu
Blog Seputar Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari.