Widget HTML #1

Pendahuluan - Bahasa Arab VS Bahasa Indonesia

Pembukaan

          Bismillah, ...

          Di sini ada beberapa buku dan kitab untuk referensi bahasa Indonesia dan bahasa Arab. 

          Jadi, sebelum kita mulai lebih rinci kepada bagian-bagian bahasa, di sini akan di coba menulis sebuah tulisan yang bertopik Bahasa Indonesia VS Bahasa Arab secara global. Namun, sebatas apa yang diketahui. Karena bahasan tema bahasa sangat luas, bahkan jika kuliah di suatu perguruan tinggi, ada jurusan khusus pada ranah tersebut.

          Namun, di sini perlu diketahui tulisan tersebut tujuannya, 

hanya memudahkan kita untuk mengetahui makna-makna dari kata, kalimat bahasa Arab di kitab-kitab Ulama Salaf, dan agar segera bisa diamalkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Karena tujuan ilmu bukan apa-apa, tetapi sangat simpel yaitu: diamalkan, begitu saja.

           Dengan perbandingan antara Bahasa Indonesia VS Bahasa Arab akan tergambar secara keseluruhan, bagaikan kita memandang dari atas ketinggian apa bahasa-bahasa tersebut. 

          Lalu, ketika kita masuk ke bahasan rinci dalam bahasa Arab, kita akan tahu kita sedang masuk pada bidang manakah dalam bahasa tersebut.

          Seperti contoh: 

✓ kita membahas tentang Ilmu Nahwu, berarti kita sedang berkisar di Tata Bahasa, atau Sintaksis. Tata bahasa ini adalah salah satu skup bahasannya adalah: Kalimat. Yaitu bagaimana peran-peran suatu kata ketika telah masuk dalam kalimat. Sehingga kita akan bisa mengartikan makna kalimat dari mulai sampai titik.

✓ kita membahas Ilmu Sharaf, berarti kita sedang membahas Morfologi Kata, yaitu perubahan-perubahan bentuk kata beserta perubahan-perubahan maknanya.

✓ Dan sebagainya.

           Demikian sedikit pembukaan sebagai alasan mengapa kita mesti tahu perbandingan dua bahasa tersebut.

Bahasa Indonesia VS Bahasa Arab

          Semua ilmu, itu tertulis dengan pola atau metode deduktif. Yaitu disampaikan bentuk globalnya dahulu, atau bentuk teori-teori, kesimpulan-kesimpulan, atau kaidah-kaidahnya dahulu, lalu kemudian menuju kepada yang rinci dan contoh-contohnya.

          Para ahli ilmu dalam menyusunnya, memakai cara induktif. Yaitu dari hal-hal rinci yang berserakan di sana-sini yang ada dalam fakta-fakta kehidupan, dikumpulkan, disusun, diklasifikasi, dan seterusnya. Lalu, setelah itu disimpulkan dalam bentuk kaidah-kaidah tersebut di atas. Betapa rumit dan menguras banyak tenaga dan pikiran para ahli ilmu.

          Maka, sepantasnya, kita banyak dan pandai bersyukur, lebih dari itu berterimakasih kepada mereka yang telah tenggelam dalam dunia ilmu, dan menyusunnya untuk kita, sehingga kita mudah untuk memahaminya.

          Untuk itu, di sini di usahakan untuk membuat tulisan yang secara global perbandingan atau perletakan posisi-posisi hal yang dipelajari dalam Bahasa Arab terkait dengan Bahasa Indonesia. 

          Tujuannya, seperti telah disebutkan di atas agar mudah mengetahui makna-maknanya, yakni makna-makna di dalam agama Islam, dan langsung bisa diamalkan. Bukan hanya sebagai pakaian, hiasan, atau bahkan merasa memiliki suatu keterampilan bahasa, lalu menginginkan suatu kedudukan lebih tinggi di mata-mata manusia. Bukan itu, para Ulama Salaf menegaskan berkali-kali, dan sangat sederhana, "Ilmu untuk diamalkan".

          Bila, kita melihat tataran-tataran (tata tingkat /hirarki) dalam bahasa termasuk Bahasa Indonesia, sekaligus perbandingannya dengan bahasa Arab, maka urutan tataran itu dari yang kecil sampai paling luas beserta bidang ilmunya masing-masing adalah:

Bidang Ilmu (Tataran bahasan)

Bahasa Indonesia VS Bahasa Arab

1. Fonologi: Fon /Fonem /suku kata.
VS 
Kaidah I'lal: perubahan huruf illat dalam rangka memudahkan pengucapannya.

2. Morfologi: morfem terikat (imbuhan), morfem bebas (kata dasar), jenis kata, kata ulang, kata majemuk (kompositum), idiom, makna kata.
VS
Ilmu Sharaf: perubahan-perubahan wazan kata yang mengubah makna kata.

3. Tata Bahasa atau Sintaksis: Frasa, Klausa, Kalimat - tata kata minimal terdiri 2 kata -, dan keterangan-keterangan tambahan.
VS
Ilmu Nahwu: mudhaf-mudhaf ilaih, shifat-maushuf, Mubtada-Khabar, Fi'il-Fa'il, dan keterangan-keterangannya yang manshub, jazm, dan sebagainya.

4. Wacana Tulisan: paragraf, sejumlah paragraf, anak bab, bab, karangan utuh - terdiri bab-bab - suatu buku.
VS
Wacana Tulisan Bahasa Arab: teori menterjemahkan dari wacana tulisan Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab, atau sebaliknya.

         Demikian gambaran secara umum, ibarat melihat bahasa Indonesia VS bahasa Arab dari ketinggian.

Trik Proses Belajar Bahasa Arab

          Jadi dalam murajaah Bahasa Arab, kita ulangi menetapkan tujuan yang kita bidik adalah:

Agar sanggup memahami makna-makna kata, kalimat, maupun yang lebih luas lagi berupa paragraf, bab, dan kitab-kitab Ulama Salaf, lalu segera mengamalkannya secara batiniah dan lahiriah.

          Maka, dengan buku dan kitab yang ada, akan dilakukan dengan cara:

NAHWU
  • Matannya dengan Matan al-Ajurumiyah
  • lalu penjelasannya memakai At-Tuhfatus Saniyah bisyarhi al-Muqaddimati al-Ajurumiyah
  • Kemudian disempurnakan tambahan penjelasannya memakai Mutammimah Al-Ajurumiyyah
         Karena memang 3 kitab itu saling melengkapi.

         Jika, butuh perbandingan dengan Bahasa Indonesia, mencoba disertakan, sehingga lebih mudah lagi memahami tata bahasa Arab.

SHARAF
  • Matannya memakai Kitabut Tashrif, yang bertuliskan Arab Pegon ditransfer ke latin Indonesia. 
  • Jika perlu, akan disertakan tentang Morfologi kata dalam bahasa Indonesia. Karena akan diketahui bagaimana mentransfer suatu wazan kata bahasa Arab dalam ilmu Sharaf menuju kata dalam bahasa Indonesia. 
          Karena di dalam kata bahasa Indonesia sendiri, 
  • sedikit saja berubah imbuhan katanya, berubah pula maknanya.
  • Belum lagi setiap kata yang berimbuhan sama, misalkan saja awalan me- itu mempunyai beberapa makna.
  • Setelah itupun ketika masuk di dalam konteks kalimat (menyentuh ranah tata bahasa - Nahwu) boleh jadi kata yang sama, bermakna lain sesuai konteksnya.
          Dan, satu lagi ada yang namanya Kata Majemuk atau Kompositum, dan Idiom. Ini di dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia ada. 
  • Yaitu gabungan 2 kata, yang bermakna baru dibanding satuan kata asalnya. 
  • Ini bukan mudhaf mudhaf ilaih (keterangan posesif) atau shifat maushuf (keterangan kualitatif). 
  • Ini memiliki bahasan tersendiri, yang akan dipakai buku Kamus Idiom Arab - Indonesia - Pola Aktif.

LANJUTAN
✓ Akan dipakai buku Kamus Nahwu - Sharaf, sebagai pegangan jika bertemu kasus-kasus yang belum dipahami dalam memahami kitab-kitab Ulama Salaf

✓ Buku Teori dan Praktik Terjemah Indonesia - Arab. Menurut perkiraan buku ini bisa dipakai terbalik yaitu mentransfer dari Arab ke Indonesia.

         Berikutnya, akan dibahas lebih rinci setiap tataran bahasa Arab, dan perbandingannya dengan bahasa Indonesia, agar memudahkan kita mengerti dan memahami kitab-kitab Ulama Salaf secara rinci, sehingga serta-merta bisa kita amalkan baik batiniah maupun lahiriah.  Allahu'alam, Yassarallahu lanaa. Aamiin.

***

Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Posting Komentar untuk "Pendahuluan - Bahasa Arab VS Bahasa Indonesia"


Tanya - Jawab Islam
Bertanyalah kepada
Orang Berilmu

Menulis Cerita

Kisah Nyata
rasa Novel


Bahasa Arab
Ilmu Nahwu
Tata Bahasa
Bahasa Arab
Ilmu Sharaf
Perubahan Kata
Menulis Cerita Lanjutan
Kelindan
Kisah-kisah Nyata


Bahasa Indonesia
Belajar
Kalimat

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel


Bahasa Indonesia
Belajar
Kata

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

Disalin oleh belajar.icu
Blog Seputar Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya,
mudah, sedikit demi sedikit,
dan
saban hari.